Intelijen Israel Mati Misterius di Penjara, Setahun Kemudian Dia Dinyatakan Gugur
cuanonline.org – Inggris secara resmi akan menetapkan Garda Revolusi Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris. Bagi siapapun yang mendukung IRGC, maka akan termasuk pelanggaran pidana.

Sumber dari istana penguasa Inggris (Whitehall) mengatakan, tidak akan ada pengumuman dalam waktu dekat terkait penetapan tersebut. Rincian lainnya terkait keputusan itu masih dirapikan.
Namun disebutkan bahwa “sangat benar” mengatakan pemerintah akan melarang organisasi tersebut, dikutip dari BBC, Rabu (4/1).
Pelarangan sebuah organisasi merupakan proses legal formal yang diatur dalam UU Terorisme Inggris Tahun 2000.
Pekan lalu, IRGC menangkat tujuh orang yang ada kaitannya dengan Inggris terkait unjuk rasa anti-pemerintah di Iran dalam beberapa bulan terakhir.
Keputusan yang sama dibuat Amerika Serikat pada 2019.
IRGC dibentuk lebih dari 40 tahun lalu untuk mempertahankan revolusi Islam dan saat ini menjadi salah satu organisasi paramiliter terkuat di Timur Tengah.
Panel yang dikepalai Mayor Jenderal Nitzan Alon, mantan kepala operasional IDF merekomendasikan meski Tav sudah bukan anggota militer beberapa bulan sebelum meninggal dan dia telah melakukan pelanggaran serius, dia seharusnya masih diakui sebagai anggota militer sampai dia meninggal.
“Dikarenakan ini adalah kasus unik dan tidak lazim, komite meyakini ada ruang untuk pertimbangan belas kasihan dan untuk memenuhi permohonan keluarganya untuk memperingati kematiannya,” kata IDF, seperti dilansir laman the Times of Israel, Senin (2/1).
Panglima IDF Aviv Kohavi mengatakan dia menerima rekomendasi dari panel dan Tav akan diakui sebagai tentara yang gugur.
Logo IDF dan nomor identitas kepangkatannya akan ditulis di nisannya dan keluarga akan mendapat santunan dari Kementerian Pertahanan.