Mengintip Perayaan Natal Ketiga di Arab Saudi Era Pangeran MbS | Cuan Online

Mengintip Perayaan Natal Ketiga di Arab Saudi Era Pangeran MbS

1 0
Read Time:2 Minute, 18 Second
Mengintip Perayaan Natal Ketiga di Arab Saudi Era Pangeran MbS
Natal Arab Saudi Gambar 1

Bandung, Cuan Online Indonesia — Perayaan natal memasuki tahun ketiga di Arab Saudi sejak diizinkan oleh pemerintahan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS).
Pangeran MbS memastikan warga Kristen di Saudi tak perlu lagi sembunyi-sembunyi merayakan natal di rumah masing-masing sejak 2020.

Para warga yang merayakan natal pun bersuka cita dengan kebijakan dari Putra Mahkota Saudi tersebut. Sejak saat itu, perayaan natal di Saudi dirayakan secara terang-terangan dengan segala pernak-perniknya di toko-toko hungga ruang publik di Jeddah hingga Riyadh.

Sama seperti tahun lalu, sejumlah penjual di Jeddah menghiasi toko-toko mereka dengan hiasan dan pernak-pernik Natal untuk menyambut perayaan bagi umat Kristen tersebut.

Salah satu toko, Homegrown, bahkan akan menggelar acara bertema Natal. Salah satu warga, Hatoon, mengaku senang dengan semarak jelang perayaan Natal di Jeddah, Saudi.

“Ini mengingatkan saya salju dan London. Saya makan roti jahe dengan latte dan teman saya minum cokelat panas dengan s’more (Marshmallow panggang),” ujar Hatoon seperti dikutip dari The National.

“Koleksi musim dingin serba velvet dan Natal. Ini mengingatkan saya natal di Inggris,” katanya lagi.

Mengintip Perayaan Natal Ketiga di Arab Saudi Era Pangeran MbS
Natal Arab Saudi Gambar 2

Seorang ekspatriat Saudi, Myka Monasterial, mengungkapkan suka citanya juga bisa merayakan natal secara terang-terangan di Saudi dalam tiga tahun belakangan ini.
“Saya tinggal di sini selama delapan tahun dan saya melihat negara ini terus berkembang menuju ke arah yang disukai para ekspatriat,” ucap Monasterial.

Sebelum perayaan natal dibolehkan secara terbuka di Saudi, Monasterial mengaku hanya bisa merayakan natal berbagi kado dengan teman-temannya di rumah.

“Tapi dua tahun lalu, saya sangat senang menyaksikan untuk pertama kali dekorasi Natal ada di mana-mana (di Saudi). Dahulu amat sulit membeli ornamen Natal,” ucapnya.

“Ini membuat saya bahagia dan berharap terus menjadi bagian dari perubahan negara ini menjadi lebih terbuka dan mengakui tradisi serta budaya yang lain,” ia menambahkan.

Sejak polisi moral Saudi dibubarkan, Saudi mendorong keberagaman bisa hidup berdampingan sehingga pengunjung dan ekspatriat tak merasa terpinggirkan.

“Kami merayakan Natal bersama tetangga dan teman-teman setiap tahun. Warga lokal amat terbuka dan menerima perbedaan keyakinan serta perayaan lain Itu yang membuat kami terdorong untuk berhias dan saling tukar kado,” kata ekspatriat lain, Simone Isabella.

“Tahun ini kami punya Sinterklas rahasia untuk anak-anak kami yang sudah tak sabar menanti hadiah,” ujarnya lagi.

Perayaan natal bahkan lebih semarak dirayakan secara terbuka di jalan-jalan di Kerajaan Saudi dengan toleransi besar dari para warga muslim.

“Saya menyukai Natal. Sebagai warga Saudi-Jerman, saya bersyukur bisa merasakan pengalaman tradisi yang berbeda dari dua sisi keluarga saya,” tutur warga provinsi Timur Saudi, Nour Dajani.

“Bukan hanya dari perspektif agama, ini kesempatan bagi kami berkumpul bersama dan berbagi hidangan favorit seperti bebek atau angsa dengan kentang di piring,” ucap Dajani.

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: