Terungkap, Gaji CEO FTX Baru John Ray Rp 20,1 Juta per Jam
1
0
cuanonline.org, Bandung – CEO pertukaran kripto FTX yang baru, John J. Ray dan timnya tidak seperti karyawan FTX pada umumnya yang bekerja langsung untuk perusahaan. Sebaliknya, Ray dipekerjakan seperti bankir dan pengacara yang menangani proses kebangkrutan, tim kepemimpinan yang baru adalah kontraktor independen profesional.
Dilansir dari CNBC, Kamis (15/12/2022), artinya, mereka harus dibayar segera, sebelum investor FTX mana pun menerima kompensasi atas kerugian mereka. Menurut pengajuan pengadilan, CEO FTX baru akan mengumpulkan USD 1.300 (Rp 20,1 juta) per jam untuk pekerjaannya mengatasi kebangkrutan FTX.
Jika pekerjaan Ray berhasil, dia bisa mendapatkan USD 2,6 juta (Rp 40,3 miliar) setahun, dengan asumsi Ray bekerja dengan jam kerja standar 40 jam seminggu selama 50 minggu selama setahun.
Dalam satu kasus kebangkrutan yang ditangani Ray, dia menagih sekitar 156 jam dalam periode dua bulan, menghasilkan USD 120.582, jadi tagihannya untuk FTX mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.
Sebagai perbandingan, ketika Ray memimpin Enron melalui proses pemulihan penipuannya sendiri pada 2005, membantu perusahaan energi melalui sebagian dari kebangkrutannya sebagai ketua dan CEO, dia mengumpulkan lebih sedikit USD 1,2 juta secara tahunan.
Ray juga memiliki tim yang ketat yang telah bekerja dengannya setidaknya dalam tiga kebangkrutan selama tiga dekade terakhir, termasuk restrukturisasi Enron di awal 2000-an, Nortel pada 2009, dan Overseas Shipholding Group pada 2014.
FTX sejauh ini telah memulihkan aset senilai USD 1 miliar, tetapi mungkin butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum kreditor pulih. Restrukturisasi Enron berlangsung selama lebih dari satu dekade. Proses Nortel masih berlangsung pada tahun 2022, lebih dari 11 tahun kemudian.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
